Selasa, 11 Oktober 2016

SAYA SENANG DIPANGGIL NDUK....



Saya memiliki teman pria, usianya lebih tua 6 tahun diatas saya. Beliau statusnya telah berkeluarga dan Kami memang hanya berteman biasa, Usia yang telah matang, sopan dan kesamaan kami yang berasal dari suku Jawa Tengah membuat kami menjadi semakin akrab serta membuat saya merasa nyaman untuk berteman dengannya.

Telinga ini selalu menerima dengan ramah, apabila seseorang memulai mengajak saya untuk berbincang-bincang dalam bahasa Jawa. Saya sendiri terlahir sebagai “Jawa Tulen” akan tetapi tidak terlalu men ”Njawani” dalam kehidupan sehari-hari karena dari kecil hingga sekarang saya tinggal di Jakarta.

Seperti bertemu komunitasnya, komunikasi dan guyonan kami terkadang selalu dengan bahasa Jawa... Intonasi suara beliau yang halus dan medok sekali membuat saya selalu tersenyun-senyum bila berbincang-bincang. Hingga saat ini pertemanan kami, dalam sapaan hangat yang khas beliau selalu memanggil saya Nduk”.

Mungkin hal ini terdengar biasa, tapi tidak bagi saya. Sejauh yang saya tahu kata ‘Nduk’ itu dipakai oleh orangtua tua sebagai panggilan kepada anak perempuannya. Jadi rasanya agak aneh jika teman saya ini seorang laki-laki yang bukan Bapakku memanggil saya dengan sebutan itu. Pada awalnya saya merasa biasa saja, ketika beliau memanggil sapaan “Nduk”, tetapi karena hanya beliau saja yang memanggil sapaan “Nduk” kepada saya, maka saya pun mulai berpikir apakah arti dari panggilan “Nduk” tersebut.

Saya mencoba mengingat-ingat kembali kapan saat sapaan “Nduk” itu digunakan ketika kami berbincang. Saya pun terdorong ingin mencari tahu arti sapaan tersebut dalam arti sebenarnya. Saya mencoba bertanya kepada beberapa teman-teman saya yang orang Jawa, jawabannya memang beragam hingga akhirnya memberikan pemahaman bahwa ternyata dewasa ini, Sapaan "Nduk" sekarang telah mengalami perluasan makna. Bukan hanya panggilan khusus orangtua kepada anak perempuannya saja, akan tetapi kini sapaan itu juga dipakai oleh seorang laki-laki Jawa kepada pasangannya, seperti panggilan sayang.

Saya pun semakin tertarik dengan kata ini, Sapaan "Nduk" juga terdengar lebih istimewa jika yang memanggil adalah pasangan dibanding orangtua. Biasanya laki-laki yang menyapa dengan sapaan “Nduk” ini, intonasi suaranya sangat halus, lebih terlihat lebih sabar dan tenang. Memang beberapa orang setuju berpendapat kalo seorang laki-laki yang memanggil "Nduk" pada pasangannya akan terlihat lebih dewasa, lebih mengayomi, lebih ngemong dan ngademin. Karena sapaan tersebut lebih sering mereka dengar dari orangtua sehingga sosok pelindung seperti Bapak akan muncul pada laki-laki yang memanggil dengan sapaan "Nduk". Saya pun sependapat dengan pandangan mereka, kalo kita dengar pasangan kita mengatakan “ada apa Nduk?” Seolah-olah bermakna “Ayoo cerita masalahmu opooo.... , Wiss kamu tenang saja yaaaaa, ada aku disini....” 

Sama halnya ketika seorang laki-laki memanggil teman perempuannya dengan sebutan "Nduk", tiba-tiba dia seolah menjelma jadi seorang kakak. **Berasa punya pahlawan yang selalu siap jaga...** hihihihi

Budaya Jawa yang tutur bahasanya sangat lembut memang membuat saya pribadi sangat bangga dan beruntung menjadi seorang perempuan Jawa, Yaaaah pada akhirnya memang sapaan "Nduk" bukan hanya sekedar sapaan biasa, ia memiliki makna yang universal, sebuah sapaan sayang bagi mereka para orangtua kepada anak perempuanya, laki-laki kepada pasangannya bahkan mungkin Mas kepada adeknya (dalam hal ini teman saya).

Yooo... Saya pun mengakui bahwa sapaan "Nduk" memang istimewa.... dan saya senang di panggil "Nduk" :)

12 komentar:

  1. Dari awal lahir hingga sekarang masih menjadi anak, belum pernah dipanggil nduk :(

    Mungkin pernah beberapa kali, tapi sama mbah2 di desa yang udah tuaa banget.

    Tapi aklau di pikiran saya pribadi sih, 'nduk' lebih mencerminkan kasih sayang orang tua. Kalau utk kepada pasangan, kok kayak..........aneh aja sih xD hehehe.

    BalasHapus
  2. Panggilan "Nduk" kebanyakan memang lazim nya utk orang yg usia nya diatasnya (ortu atau kakak - adik) :)

    Haaii mba Zahrah... salam kenal yaa :)

    BalasHapus
  3. wahaha kok sama si beda 6 tahun tp bedanya dia blm berkeluarga dan sama2 masih singleXD
    jadi panggilan 'nduk' bisa bermakna sayang gitu mba? haduh jadi geer gini

    BalasHapus
  4. Dari jaman pacaran smpe skr...sy masih di panggil NDUK sm sang mantan pacar alias mas bojo...hihihi...

    BalasHapus
  5. Kok sama mbk ceritanya sama saya, sama2 dia udah berkeluarga, cuma aku atau umurnya berapa eheh 😂😂😂
    Jadi kalo gitu, arti nduk sebenernya

    BalasHapus
  6. Pasangan saya manggil nduk terdengar lucu...mgkn itu ungkapan sayangnya dia ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kl pasangan yg panggil Nduk lebih adem dengar nya.. & setuju kl itu ungkapan sayang nya 👍😊

      Hapus
  7. Ya saya setuju banget di langgil nduk

    BalasHapus
  8. Sy selalu dipanggil nduk..SM mantan pacar (suami),meskipun kedengerNnya ndeso.tpi tetep punya nilai tersendiri. Rasanya tenang dan mkin tmbah sayaaaang..(jd baper hihihi)

    BalasHapus
  9. Sy kerja d sebuah rs di Tambun Bekasi,buat mbak mbak org Jawa saya panggil NDUK sebagai ungkapan kedekatan saja,meski sy bukan Jawa namun saget boso Jawi,
    Matur suwun sanget

    BalasHapus