Selasa, 11 Oktober 2016

SAYA SENANG DIPANGGIL NDUK....



Saya memiliki teman pria, usianya lebih tua 6 tahun diatas saya. Beliau statusnya telah berkeluarga dan Kami memang hanya berteman biasa, Usia yang telah matang, sopan dan kesamaan kami yang berasal dari suku Jawa Tengah membuat kami menjadi semakin akrab serta membuat saya merasa nyaman untuk berteman dengannya.

Telinga ini selalu menerima dengan ramah, apabila seseorang memulai mengajak saya untuk berbincang-bincang dalam bahasa Jawa. Saya sendiri terlahir sebagai “Jawa Tulen” akan tetapi tidak terlalu men ”Njawani” dalam kehidupan sehari-hari karena dari kecil hingga sekarang saya tinggal di Jakarta.

Seperti bertemu komunitasnya, komunikasi dan guyonan kami terkadang selalu dengan bahasa Jawa... Intonasi suara beliau yang halus dan medok sekali membuat saya selalu tersenyun-senyum bila berbincang-bincang. Hingga saat ini pertemanan kami, dalam sapaan hangat yang khas beliau selalu memanggil saya Nduk”.

Mungkin hal ini terdengar biasa, tapi tidak bagi saya. Sejauh yang saya tahu kata ‘Nduk’ itu dipakai oleh orangtua tua sebagai panggilan kepada anak perempuannya. Jadi rasanya agak aneh jika teman saya ini seorang laki-laki yang bukan Bapakku memanggil saya dengan sebutan itu. Pada awalnya saya merasa biasa saja, ketika beliau memanggil sapaan “Nduk”, tetapi karena hanya beliau saja yang memanggil sapaan “Nduk” kepada saya, maka saya pun mulai berpikir apakah arti dari panggilan “Nduk” tersebut.

Saya mencoba mengingat-ingat kembali kapan saat sapaan “Nduk” itu digunakan ketika kami berbincang. Saya pun terdorong ingin mencari tahu arti sapaan tersebut dalam arti sebenarnya. Saya mencoba bertanya kepada beberapa teman-teman saya yang orang Jawa, jawabannya memang beragam hingga akhirnya memberikan pemahaman bahwa ternyata dewasa ini, Sapaan "Nduk" sekarang telah mengalami perluasan makna. Bukan hanya panggilan khusus orangtua kepada anak perempuannya saja, akan tetapi kini sapaan itu juga dipakai oleh seorang laki-laki Jawa kepada pasangannya, seperti panggilan sayang.

Saya pun semakin tertarik dengan kata ini, Sapaan "Nduk" juga terdengar lebih istimewa jika yang memanggil adalah pasangan dibanding orangtua. Biasanya laki-laki yang menyapa dengan sapaan “Nduk” ini, intonasi suaranya sangat halus, lebih terlihat lebih sabar dan tenang. Memang beberapa orang setuju berpendapat kalo seorang laki-laki yang memanggil "Nduk" pada pasangannya akan terlihat lebih dewasa, lebih mengayomi, lebih ngemong dan ngademin. Karena sapaan tersebut lebih sering mereka dengar dari orangtua sehingga sosok pelindung seperti Bapak akan muncul pada laki-laki yang memanggil dengan sapaan "Nduk". Saya pun sependapat dengan pandangan mereka, kalo kita dengar pasangan kita mengatakan “ada apa Nduk?” Seolah-olah bermakna “Ayoo cerita masalahmu opooo.... , Wiss kamu tenang saja yaaaaa, ada aku disini....” 

Sama halnya ketika seorang laki-laki memanggil teman perempuannya dengan sebutan "Nduk", tiba-tiba dia seolah menjelma jadi seorang kakak. **Berasa punya pahlawan yang selalu siap jaga...** hihihihi

Budaya Jawa yang tutur bahasanya sangat lembut memang membuat saya pribadi sangat bangga dan beruntung menjadi seorang perempuan Jawa, Yaaaah pada akhirnya memang sapaan "Nduk" bukan hanya sekedar sapaan biasa, ia memiliki makna yang universal, sebuah sapaan sayang bagi mereka para orangtua kepada anak perempuanya, laki-laki kepada pasangannya bahkan mungkin Mas kepada adeknya (dalam hal ini teman saya).

Yooo... Saya pun mengakui bahwa sapaan "Nduk" memang istimewa.... dan saya senang di panggil "Nduk" :)

Senin, 10 Oktober 2016

GOA PINDUL - JOGJAKARTA



Bulan Agustus telah tiba.....


Bulan dimana saya merencanakan kembali untuk kesekian kalinya ke Jogjakarta. Saya mengganggap Jogjakarta sudah seperti “rumah kedua” bagi saya. Beberapa perencanaan mengunjungi beberapa lokasi sudah saya rencanakan beberapa hari sebelumnya.

Sebagai seorang pekerja, saya hanya memiliki waktu sedikit untuk bisa berlibur. Saya  akan selalu meluangkan waktu untuk bisa berlibur dengan semua keinginan saya. Yang ada di otak saya : “Saya harus ke sana... Bagaimana pun caranya !” Banyak sekali yang ingin saya explore di Jogjakarta kali ini, bagi saya Jogjakarta seperti “jiwa yang ingin saya rengkuh”.

Saya memang selalu jatuh cinta dengan kota ini. Setiap berkunjung ke kota ini saya selalu di sambut dengan hangat, ramah dan lembut. Begitulah mereka semua “menyambut” kedatangan saya.Tempat dimana saya dapat membaur dengan begitu nyamannya budaya yang begitu kental. Tempat dimana saya tidak harus takut dengan keramaian serta ke hingar bingaran Daerah Istimewa ini.

Tujuan saya kembali ke Jogjakarta ini adalah ingin mengexplore wisata alam nya. Jujur  saja, setiap kembali ke Jogja hanya Malioboro yang selalu menjadi destinasi utama, tapi kali ini saya ingin membuktikan kalo konon katanya Jogja punya wisata alam yang keren, tempat dimana beberapa teman-teman saya dan beberapa wisatawan manca negara yang mengabadikan momen nya di akun instagram mereka. So, buat apa mikir lama-lama... Cuzzzz mari kita ke Jogja J

Yang ada di benak saya ketika memutuskan untuk berlibur kali ini adalah : “saya ingin berenang, saya ingin udara sejuk, saya ingin melarutkan semua perasaan ini supaya bisa bersinergi menyatu dengan alam”.

Akhirnya, Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 saya dari Jakarta terbang ke Jogja bersama ibu dan sahabat saya... Tiba di Jogja, lalu saya berkumpul dengan kakak, keponakan saya yang sudah tiba terlebih dahulu. Ibu taa tinggal di rumah temannya di Jogja.. hehehe. Sebelumnya, memang kami sengaja ke Jogja ini ingin merayakan ulang tahun Bimo yang ke-15. Selebihnya kami memang murni ingin berlibur. Ada beberapa planing yang memang sudah di rencanakan, tapi kali ini saya dan kakak saya sepakat memilih wisata alam “Goa Pindul”. Pastinya saya, dua keponakan saya Bimo dan Bowo serta sahabat saya Nilam senang sekali atas penawaran ini... hihihihiii...

Kami berangkat menuju “Goa Pindul” hari Minggu, 14 Agustus 2016 dengan menyewa mobil beserta driver yang sangat berpengalaman dan paham sekali dengan tempat-tempat wisata di Jogja. Beliau mengantar kami dengan pelayanan yang sangat-sangat memuaskan. Kami berangkat menuju Goa Pindul dari Kota Jogjakarta (Jl. Dagen – Tempat kami menginap) jam 08:00 pagi dan tiba di lokasi pukul 10:00.


MENUJU LOKASI “GOA PINDUL”

Goa Pindul terletak  di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – Jogjakarta. Sepanjang perjalanan kami tidak melihat satu pun angkot, jadi mungkin saya berkesimpulan untuk menempuh lokasi ini hanya dapat di lalui oleh kendaraan pribadi saja. Untuk rutenya dari Jogjakarta – Jalan Raya Wonosari – Piyungan – Bukit Patuk – Hutan Bunder – Jalan Raya Wonosari (Patuk-Playen) – Lapangan Gading – Pertigaan lampu merah ambil jalan ke kiri (lurus) – Jalan Raya Wonosari (Playen-Wonosari  ambil menuju kota Wonosari) – Bundaran Siyono (Perempatan yang ada air mancur ditengahnya) ambil arah ke kiri – Ikuti jalan aspal yang lebar (ada pertigaan belokan ambil kanan) – lurus hingga lampu merah – Perempatan lampu merah lurus – Ada pertigaan yang sebelah kiri ada gerbang Desa Bejiharjo belok kiri – Ikuti jalan aspal terus hingga sampai lokasi yang banyak terdapat tulisan Pindhul/Pindul.

Menurut informasi selama saya di sana, ternyata Goa Pindul itu di kelola oleh beberapa “agen wisata”, kami memang sebelumnya tidak mengetahui, tetapi driver kami mengantar pada pilihan “Wirawisata”. Pilihan tersebut memang tidak salah, karena Wirawisata memberikan jaminan keselamatan, kenyamanan, pengetahuan tempat tersebut serta bonusnya kenangan terindah selama di Goa Pindul tersebut.



Selama di Goa Pindul kami di dampingi oleh seorang guide bernama Mas “Genthung” (nama aslinya wijayanto katanya, kalo gak salah ingat.. hehehe), beliau sangat sabar dan melayani setiap pertanyaan dari kami-kami ini.

Menurut informasi dari guide saya, Goa Pindul memiliki panjang sekitar 350 M, Lebar shingga 5 M, jarak permukaan air dengan atap goa 4 M. Sebelumnya saya telah mendengar cerita-cerita dari teman saya mengenai Goa Pindul tersebut yang konon dalamnya mencapai 5 sampai dengan 12 Meter. Gilaaaaaakkk dalemmm benerrrr !!!!! Tapi bukan saya kalo gak mencobanya... Saya tergolong orang yang nekad dan selalu berani mengambil resiko... Yang ada dalam fikiran saya adalah saya harus mencobanya karena orang lain aja bisa mosok saya enggak ? dan saya yakin ini sangat-sangat aman karena saya didampingi seorang guide ! maka saya putuskan.... nyemplungggg di kedalaman 5 hingga 12 M .... sensasinya emang beda yaaa, ini memang petualang yang sangat memacu adrenalin ! #wajibcoba
  

HARGA PAKET WISATA

Awal kedatangan kami di sambut oleh pemandu wisatanya langsung. Lalu kami di perkenalkan dengan paket-paket pilihan wisata nya. “Wirawisata memberikan pilihan paket wisata dengan harga yang sangat terjangkau, dan kalian yang ingin mencoba boleh pilih paket seperti ini nihh :
1. Cave Tubing Pindul  @ 50.000 
    Fasilitas:

                 - Pemandu
                 - Pelampung
                 - Ban
                 - Angkutan armada
                 - Asuransi
                 - Wedang jahe pindul


2. River Tubing Oyo     @ 60.000
    Fasilitas:

                - Pemandu
                - Pelampung
                - Ban
                - Angkutan armada
                - Asuransi
                - Wedang jahe pindul

Semua pilihannya sangat menggiurkan, maka kami putuskan untuk mencoba kedua-duanya. Kenapa  ? karena kami ingin merasakan sensasi kedua nya secara bersamaan, kami sangat penasaran dengan apa yang di perbincangkan orang-orang mengenai “Goa Pindul” ini.

1.      Cave Tubing :

“Cave Tubing” hampir sama dengan rafting. Tetapi ada sedikit perbedaan antara rafting dengan cave tubing, kalo rafting (arung jeram) menyusuri aliran sungainya dengan menggunakan perahu karet, kalo cave tubing menyusuri gua dengan menggunakan ban dalam yang besar. 




Untuk menyusuri Goa Pindul ini harus dilakukan dengan pelampung karena kondisi yang berair dan sangat dalam. Aktivitas ini dinamakan "Cave Tubing". Untuk menyusuri Goa Pindul ini harus berkelompok ya. Biasanya satu kelompok atau rombongan akan di pandu oleh satu petugas khusus yang bertugas menarik ban-ban pelampung rombongan sambil sekaligus menjadi pemandu wisata. Di dalam goa nanti petugas ini yang akan menunjukkan kepada pengunjung tentang beberapa informasi yang menarik.
Pada saat memasuki Goa Pindul harus saling bergandengan. Di bannya di pasang tali khusus yang harus dipegang oleh sesama anggota rombongan. Kalau kalian datang sendirian atau dengan kelompok kecil biasanya akan digabungkan dengan rombongan lainnya.
Kalian diperbolehkan membawa kamera selama memasuki Goa Pindul dan bebas mengambil gambar namun harus hati-hati ya, jangan sampai lengah karena bisa kecemplung ke air nanti kameranya. Eemmmmm tapi.... kalau tidak bawa kamera juga sayang banget yaa, kapan lagi bisa mendapatkan moment unik seperti ini... hihihi
Menurut info dari pengelola pariwisatanya, kalo bener-bener emang pingin save kameranya, mereka juga menyediakan jasa fotografi nya loh... dengan membayar Rp 100.000,- + mendapat Copy Fotonya berbentuk CD... aman dehhh plus simple lagiii...
Buat yang baru kenal dengan “sungai” dan gak bisa berenang gak perlu takut, karena untuk menyusuri ber “cave tubing” di sungai sepanjang Goa Pindul ini aliran airnya cukup tenang. Waktu tempuh untuk menyusuri Goa ini sekitar 45 Menit (tergantung kita mau lama atau enggak nya sih main-main di dalemnya) dan saya sangat menikmati sepanjang menyusuri sungai di dalam Goa dari ujung hingga pangkalnya tersebut.
Di dalam Goa Pindul ini memiliki 3 zona :
-              Zona terang
-              Zona remang
-              Zona gelap

Saya termasuk orang yang phobia “Gelap”, tapi berhubung ketika saya berkunjung kesana adalah hari Senin yang merupkan long weekend (hari kejepit menjelang 17 Agustus),  maka tempat tersebut tidak terlalu sepi bahkan cenderung ramai nya sangat pas sekali untuk berekreasi. Untuk melewati “Zona Terang” saya menikmati pemandangan dinding-dinding yang berada di dalam Goa, hingga melewati “Zona Remang” saya melihat beberapa satwa kelelawar yang bergelantungan di langit-langit Goa. Banyaknya kelelawar yang tidur di siang hari membuat saya sedikit panik ! takut kejatuhan kotoran dan pipis nya.. hahhahaa... Bauuukkk !! Dan tiba di “Zona Gelap” kami tidak dapat melihat apapun di dalamnya, batas penglihatan kami hanya sebatas sinar senter yang di tuju oleh Guide.
Takjub juga sih melihat stalagtit –stalagtit yang berada di dalam, salah satu stalaktit di Goa Pindul dan mempunyai peringkat terbesar nomer 4 di dunia dan stalagtit tersebut ada yang masih aktif meneteskan airnya, katanya kalo ketetesan air tersebut bisa cantik dan awet muda dan untuk yang laki-laki dapat menambah vitalitas... Hahahhaa.... Sekali lagi buat saya ini hanya sebuah mitos yaa... yang bener karena abis piknik saking kesenangan jadi rajin senyum dan itu yang buat keliatan jadi tambah cantik dan awet muda sihhh ! hehehheee... Tapi terserah penilaian kalian, di kembalikan lagi ke masing-masing :)

Perjalanan hampir selesai, di tengah Goa terdapat ada sebuah ruangan yang agak besar, dengan lubang diatasnya yang warga setempat menyebut “Sumur Terbalik”, sinar matahari yang masuk melalui lobang ini membuat suasana makin kereennn.. !
Tempat ini pernah di buat untuk syuting iklan salah satu rokok... emang beneran keren sihh tempat ini ! di dalam, saya hanya bisa menyaksikan para pengunjung yang mencoba keberaniannya untuk lompat dari ketinggian untuk berenang di sungai tersebut... dan kamiii ber-empat hanya bisaaa menahan keinginan kami, karenaaaaaaaaaaa.... perjalanan kami masih jauh ! lajutttt yukkkk...... ;)

2.      River Tubing Oyo (Body Rafting)

River Tubing Oyo artinya adalah suatu petualangan yang menyenangkan, melakukan perjalanan menyusuri sungai Oyo menggunakan ban karet besar dari lintasan di sungai yang arusnya tenang sampai lintasan sungai dengan arus cepat dan arus deras untuk mendapatkan pengalaman arung jeram yang membuat  jari-jari kaki kalian bergetar sepanjang waktu.  
Kegiatan ini adalah perjalan babak kedua kami di Goa Pindul ini. Kamisepakat untuk melanjutkan  perjalanan menyusuri Sungai Oyo ini, pastinya kegiatan ini sangat – sangat menyenangkan dan memacu adrenalin. Jujur wisata outdoor yang dekat dengan alam ini adalah kenangan berpetualang yang terindah dari semua liburan saya... dalam hal ini saya membuktikan kalau saya dapat mengalahkan rasa takut saya terhadap kedalaman air. Hihihi...




Ada beberapa hal yang harus di perhatikan bila kalian ingin ber “River Tubing”, berikut tips dari saya :
1.     Kalau kalian akan melakukan River Tubing secara kelompok, rencanakan untuk berangkat dan tiba lebih awal. Karena saat yang tepat ber river tubing adalah jam 09.00 – 10.00.

2.         Untuk pembayaran bawalah uang tunai, karena tempat wisata tersebut kebanyakan hanya menerima uang tunai saja.

3.         Jika disediakan tempat penyimpanan di lokasi, sebaiknya tinggalkan semua barang berharga di loker atau ditempat layanan simpan yang disediakan oleh penyelenggara. Kunci Mobil / Motor, perhiasan berharga, kacamata, jam tangan, dll sangat di sarankan untuk tidak membawa barang-barang berharga, karena sungai dapat menelan barang-barang kalian. Kalaupun harus di bawa sebaiknya di kemas dalam tempat wadah kedap air yang di rancang khusus agar barang berharga kalian tetap save.

4.         Matahari yang sangat terik, pastikan selalu untuk menggunakan sun block sesering mungkin.

5.       Sunglasses & topi sepertinya dapat membantu agar terhindar dari teriknya sinar matahari yang menghalangi pandangan. Saran saya, sebaiknya Ray ban nya di tinggalkan saja yaa.... pakai yang murmer aja, just in case kalo nyemplung ilang hanyut di sungai gak nyesek-nyesek amat sih... hihihi.. :p

6.       Gunakan sepatu air, jangan menggunakan sendal jepit. Sepatu air melindungi kaki supaya tidak terkena benda tajam atau pun batu yang berada di dasar sungai. Kalau menggunakan sandal jepit, sangat mudah terlepas dan hanyut di sungai... bisa-bisa baliknya nyeker dehhh... hehehhe..

7.         Dengarkan semua instruksi dari guide, untuk orang dewasa ataupun anak-anak wajib untuk selalu gunakan pelampung bila perlu gunakan helm pelindung kepala. Untuk yang jago renang pun, sangat di wajibkan untuk mematuhi peraturan ini, kita tidak tau kondisi sungai yang tiba-tiba bisa saja aliran sungai berubah yang tadinya tenang menjadi sangat deras.

8.         Membawa pakaian ganti, peralatan mandi dan bawalah kantong plastik (untuk tempat baju basah)

9.       Sebelum siap ber “River Tubing” sebaiknya pastikan bila perut terisi dan cukup minum.. menjaga supaya tidak terjadi dehidrasi. Dan jangan lupa untuk berdoa, mohon keselematan agar selamat sampai tujuan yaaa...

Selamat bersenang-senang.... selamat ber “River Tubing” yaaa.... 


Jumat, 05 Agustus 2016

PARIS VAN JAVA



Yeaaayyyy.... Liburan lagi !

Kata “Liburan” emang kata yang paling jadi favorit gw. Liburan adalah waktu dimana gw bisa meng- explore hobby jalan-jalan gw, karena dengan kita berjalan-jalan bisa me-refresh otak dan itu sangat perlu banget.
Buat gw pribadi liburan memang butuh perencanaan yang matang, tujuan wisata yang akan menjadi pilihan wisata pun tidak harus yang jauh dan mahal. Untuk berlibur, kita bisa memanfaatkan waktu yang sempit dan memilih tempat tujuan wisata yang ramah dengan kantong yaa gaizzz..... hihihihi..... 

Buat kita yang tinggal di Jakarta ada beberapa alternative tujuan wisata yang bisa di kunjungi. Selain Bogor yang sebelumnya sudah gw share di blog ini, kali ini gw memilih Bandung menjadi tujuan wisata gw. Liburan ke Bandung memang selalu menyenangkan, terlepas ke macetan yang selalu saja terjadi pada saat akhir pekan, tetapi Bandung selalu menyajikan suasana berbeda yang selalu di rindukan buat para pelancong yang pernah singgah ke tempat tersebut.

Bandung memang tidak ada matinya untuk urusan wisata dan kulinernya, salut juga untuk pemerintahnya yang concern dengan mengembangkan pariwisatanya.

Bandung yang mempunyai sebutan “Paris Van Java” adalah tempat yang ramah menyapa para pengunjungnya. Ketika kita tiba di Bandung, kita akan dimanjakan lokasi-lokasi dengan cagar budaya peninggalan zaman Kolonial yang sangat khas sekali di sebagian tempatnya. Buat gw... Bandung dari pagi hingga petang tetaplah keren ...

Meskipun sudah sering bolak-balik ke Bandung, tapi destinasi  gw kali ini cukup menarik untuk mengajak kalian untuk berkunjung Floating Market yang terletak di  bagian Utara Kota Bandung, tepatnya di Kabupaten Bandung Barat - Jawa Barat, Indonesia.



Buat sebagian besar orang Indonesia termasuk gw pribadi, mendengar tempat “Floating Market” atau yang di sebut dalam bahasa Indonesia “Pasar Terapung” mungkin pada awalnya kita lebih mengenal Pasar Terapung yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang semua kegiatan transaksi penjual dan pembelinya berada di atas sungai kuin dan Barito yang sangat luas dengan menggunakan perahu-perahu kecil dan hanya terjadi pada pagi hari saja. Sekali lagi buat gw pribadi pastinya ini seru dan menantang adrenalin banget !! Akan tetapi kali ini gw juga tergoda untuk mengunjungi Pasar Terapung di Lembang ini.  

Floating Market Lembang adalah salah satu destinasi tempat wisata utama yang lagi happening dan hanya satu-satunya di Pulau Jawa ini. Pilihan tempat wisata ini sangat cocok untuk keluarga berlibur, dimana lokasinya yang dekat dengan pusat kota Lembang serta akses yang mudah sekali untuk di capai, menjadikan tempat ini semakin banyak di kunjungi oleh warga sekitar Jawa Barat maupun luar daerah. Di tempat ini menyajikan keindahan pemandangan danau dan suasana pedesaan yang menurut gw di buat sedikit modern.



Untuk menuju area Floating Market ini, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun bus-bus pariwisata. Akses jalan memang termasuk bukan termasuk jalan yang lebar dan hanya satu arah saja.. Sebetulnya menurut gw pribadi ini termasuk jalan yang sempit sihh yaaa, tapi berhubung tempat wisata pegunungan yaaaa ini udah lumayanlahh bagusnya...

Untuk bisa menikmati Floating Market Ala Jawa Barat ini gw berangkat dari Jakarta jam 6 Pagi. Setelah melewati perjalanan yang panjang di Toll Cipularang, akhirnya gw pun sampai.  Sampai di lokasi jam setengah 12 siang. Disambut kabut yang sudah mulai turun menambah suasana menjadi lebih syahdu.... Hmmmmmm.... kalo berhubungan dengan alam, gw memang selalu ingin lebih dekat ! (Lebih Dekat dengan ....................................................... :)
 
Ada beberapa keunikan di tempat ini, selain memiliki konsep yang hampir sama dengan Pasar Terapung lainnya, hanya beda nya disini transaksinya penjual makanan dan minuman menjajakan dagangannya dengan menggunakan perahu-perahu kecil yang tertambat di pinggir danau. Jadi untuk yang phobia dengan sungai tidak perlu khawatir tenggelam ataupun basah.

Sebelum kita menjelajah lebih jauh ke dalam wisata Pasar Terapung ini, setelah kita membayar tiket masuk, kita bisa memilih minuman siap saji gratis.... Sebelum masuk mariii kita minum duluu yaaa gaaiizzz...... itung-itung “isi bensin” dulu sebelum menjelajah masukkk.... ! Yeaaayyyy gratis tinggal mau pilih apa yang kalian suka... beberapa varian yang di tawarkan diantaranya minuman kopi dan coklat hangat ataupun lemon tea yang di sajikan dalam gelas “ber-merk” Floating Market.

Seperti lazimnya di beberapa tempat wisata lainnya, disini pengunjung juga diajak berinteraksi lebih dekat dengan tempat wisata ini. Termasuk dalam hal bertransaksi, pengunjung tidak dapat membeli makanan atau minuman yang tersedia disini dengan uang cash, karena semua pembayaran makanan dan minumannya harus di bayar dengan menggunakan koin. Untuk mendapatkan koin sebelum berkuliner, sebaiknya kita menukarkan uang kita dengan koin yang berlaku di tempat itu yang terdapat di bagian depan / lobby. Setelah kita menukarkan uang dengan koin, maka kita baru bisa mulai perburuan jajan dan belanja selama di area wisata ini.





Floating Market ini selain kita di ajak menikmati keindahan pesona Kota Kembang ini, di tempat ini juga kita diajak untuk menikmati beberapa kuliner khas Kota Bandung. Tempat ini menawarkan beraneka ragam jenis kuliner yang bisa di cicipi. Buat yang hobby hunting jajan-jajan yang ringan ada aneka olahan Pisang Goreng (yang sudah di modifikasi rasanya), Rujak, Karedok, Tahu Susu, Tahu Gejrot, Ketan Bakar, Kue Pancong, dll. Tapi kalo ada yang mau makan berat disini juga tersedia aneka olahan yang terbuat dari nasi, Sate Ayam, Seblak (terbuat dari kerupuk yang di rebus di buat seperti olahan mie goreng), Pempek, Bakso, Tutut (Kalo gw nyebutnya keong sawah), dan aneka ragam minuman-minuman khas seperti bandrek, es campur, es kelapa, dll. Buat yang hobby kuliner, kalian wajib coba tempat ini.. 

Berhubung ini tempat wisata massal, gw pribadi tidak bisa merekomendasikan rasa dari makanan-makanan tersebut, karena balik lagi itu ke soal selera yaa gaiizzzz..... Tapi yang gw lihat di sekitarnya buat para pengunjung, mereka seneng banget tuhhh dan sangat antusias sekali serta fokus banget dengan acara jajannyaa.... hihihihihiiiii..... Pedaaaasssss, Asin, Gurih menjadi judul kuliner di tempat ini.  Selamat berkuliner yaaa gaiizzz.... :)

Di Floating Market ini juga terdapat “Taman Miniatur Kereta Api” yang terbesar di Indonesia dengan skala 1:24 lengkap dengan pemandangan stasiun, SPBU, jembatan serta pemandangan alam yang berada disekitar Cikalong Wetan dan Padalarang.... Kerreeennnnn iiiyyhhhh.... ;)
Buat kalian yang hobby olah raga Catur, disini juga terdapat Rumah Catur yang di lengkapi dengan papan catur yang dapat dimainkan para pengunjung. Infonya sih katanya di buka setiap hari Minggu mulai jam 10 pagi sampai dengan jam 4 sore.... Silakan mencobaaa yaaaa, sepertinya seruuu juga yaaa J


·                KULINER KHAS.
Setelah puas ngubek-ngubek di Floating Market, di Lembang ini juga terdapat beberapa tempat wisata yang khusus menyediakan beberapa kuliner khas dan ada beberapa alternative oleh-oleh buat keluarga ataupun teman dekat yaa gaiizzzz....

1.  “Tahu Susu”.

Ini merupakan makanan khas Kota Lembang yang bisa kalian coba lohhh... dimana tekstur tahu yang lembut dan gurih rasanya sayang banget kalo dilewatkan begitu saja gaiizzz.... Tahu Susu menjadi tawaran kuliner yang wajib untuk di coba lohhh, selain makanan yang kaya akan protein dan sehat ini cocok banget untuk cemilan sepanjang waktu gaiizzz...

Untuk 1 pack tahu susu dibandrol harga Rp 25.000,- berhubung tahu susu ini tanpa menggunakan bahan pengawet maka hanya tahan hanya 3 hari saja. So, buat para pecinta tahu, ada salam nihhhh dari Tahu Susu Lembang ! hahhahaaaa...

2.  “Radza Cilok”
Bicara Bandung, untuk kali ini gw akan selalu “berdamai” dengan semua jenis “jajanan khas dari Bandung”..... sedikit gw mau cerita, gw sempet mengunjungi rumah yang memproduksi “Cilok” namanya “RADZA CILOK”.  Pada saat itu gw di beri kesempatan untuk bisa mencicipi semua produk Cilok tersebut secara gratis. Tapi kalo kalian pengen datang rombongan dan ingin di jamu untuk bisa mencicipi semua olahan Cilok ini, kalian bisa kontak terlebih dahulu dan dari infonya untuk 1 pengunjung di kenakan Rp 25.000,-..... Yaaa murahlahhhh, itung-itung tester sebelum membeli yaaahhh... yang pasti hari itu nyobainnya, gw puas bin mblenger abissss.... hihihihihi.....

Di tempat ini terdapat beberapa macam olahan Cilok. Makanan Cilok ini terbuat dari campuran olahan tepung sagu, ayam/ikan/udang/gajih daging sapi serta diberi bumbu khas. Kalo gw sih rekomendasi untuk makan cilok goreng originalnya bila di bandingkan dengan yang rebus. Emmmm.... untuk rasa cilok ini juga beda yaa dengan rasa cilok yang banyak di jual di pinggir jalan daerah Jakarta yang gw tahu... Bila di bandingkan menurut gw cilok Bandung ini rasanya lebih seperti makanan otak-otak, pastinya lebih enak. Karena jujur saja, sebetulnya gw sendiri pada awalnya tidak menyukai makanan cilok yang di jual di jakarta. Mungkin karena kurang higenis, tetapi ketika gw dikasih tester dan tahu cara membuatnya, maka gw tidak ragu lagi untuk langsung mencicipi cilok tersebut.

Untuk harganya berkisar dari Rp 6.000,- s/d Rp 18.000,- / pack. Mereka juga sediakan ada dua macam varian risolles isi rogurt yang original & buat pecinta makanan pedas juga tersedia lohhh gaaaizzz..... Untuk Risollesnya di jual 1 pack isi 10 pcs hanya Rp 15.000,-....  Siomaynya juga enakkkkkk..... di jual Rp 25.000,- / pack (isi 10 pcs) !!!

Ngomongin soal makanan dan camilan di Bandung gak akan pernah ada habisnyaaa..... habisnya kalo uang di dompet habis... baru dehhhh sadar kalao ternyata budget sudah mentokkkkk ! hahahahaaaa.....

Aaaaaaakkkkkkk masih pengen lanjuttt aaahhhhhhhhh, masih belum puasss jajannya yaaahhhh !!

Yuukkk... Yuukkk... Yukkkkkk..... kita bisa mampir ke Bandung kotanya....

Setelah bermacet-macetan dari Lembang menuju Bandung Kota nya, gw memutuskan untuk mampir ke “Toko Kue Prima Rasa” yang terletak di Jalan Pasirkaliki No. 163 Pamoyanan – Cicendo, Bandung. Kenapa gw harus ajak kalian ke Prima Rasa ?? Gw gak tau, jujur aja ini pertama kalinya gw ketempat ini, tapi gw nemu makanan yang enak ! Yeeaaayyyyy.... “Banana Roll” nya enakkkk bangettt.... yang buat kreatifff banget nihhh.... Pisang di balut dengan bolu rasa pandan yang diujungnya di kasih coklat ! wooowwwwww...... Pecaaaahhhhhnyaaa Juaraaaa gaizzz !!! Untuk 1 pack yang berisi 6 pcs ini kalian hanya merogoh kantong Rp 50.000,- aja...... Pisang emaaangg makanan favorit gw, di apain aja.. gw sihhhh yesssss yaaaaa !!!! hahhahaaa....
Masih belummm puasss ngomongin Cemilan-Cemilan di Bandung yaa gaiiizzzz..... ! Ngomongin Bandung, pasti sebagian orang kenal dengan “Oncom Bandung”. Sekaalliii lagiii woowwww pecahnyaaa..... Buat gw yang bukan pecinta makanan oncom, tapi kali ini gw sangat mengakui kalo Oncom Bandung lebih enak dari  oncom-oncom lainnya. Kalo mampir ke Bandung, gw gak akan pernah melewati camilan ini !! Ada beberapa tempat yang menjual Oncom Bandung ini.. tapi pilihan gw tetep di “Toko Ojolali” yang letaknya di belakang “Ciwalk Mall”.....
Selain Oncom, masih banyak varian lain yang bisa kalian coba, ada Gadung Kentang, Kerupuk-Kepupuk, Aneka Bolen, Kue Kering lainnya dan yang pastinya Keripik Tempe khas Bandung yang bisa di bawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga maupun sahabat yaa gaiizzz.... ;)

Buat yang hobby nye-mill.... disini surganya makanan yaaaaa...... Saran gw sihhh sediain budget yang cukupppp dannnnnn jangan lupaaa bawa selalu ATM kaliannn... kalo kalian gak mau nyesel harus balik lagi karena ada beberapa item yang belum bisa ke bawa pulang yaahh.... hahhahahahaa.... #AjaranSesat !!!

Aaaahhhh Bandung makin malem makin sexy ajaaa nihhh.... sepanjang jalan yang gw lalui, melewati beberapa perbukitan yang bisa melihat jelas pemandangan lampu-lampu di Kota Bandung...... Udara malam yang sejuk (tidak dingin lagi sekarang) semakin menambah eksotisnya tempat ini.

So gaizzzz..... lebih dekat untuk jelajahi bumi nusantara ini yukkk.... Mari berliburrrr..... :)